Bahaya Pergaulan Bebas, Ketahui Dampak dan Cara Mencegahnya

Senin, 03 April 2023

Bahaya pergaulan bebas merupakan salah satu tujuan dilakukannya pendidikan seksual dini. Meski masih sering dianggap tabu, pendidikan seks pada anak sangat berguna untuk mencegah penyebaran penyakit menular seksual, bahkan kehamilan yang tidak direncanakan.

Pergaulan bebas dapat diartikan sebagai perilaku bergonta-ganti pasangan seksual tanpa didasari ikatan pernikahan. Pergaulan bebas, termasuk di kalangan remaja, terjadi karena kemajuan teknologi yang dengan mudah memberikan informasi seputar seks.

Remaja saat ini tidak lagi hanya melihat foto, video, atau cerita tertulis dengan lebih mudah. Mereka juga bisa dengan mudah melakukan chatting seksual (sexting), video call sex, bahkan mencari pasangan seks melalui media sosial.

Hal tersebut bisa menimbulkan berbagai dampak negatif pada remaja. Yuk, ketahui apa saja dampak dan cara mencegah bahaya pergaulan bebas yang dapat mengintai para remaja.

Penyebab dan Dampak Pergaulan Bebas pada Remaja

Remaja memiliki risiko yang tinggi untuk terjerat pergaulan bebas. Hal ini karena remaja memiliki rasa ingin tahu yang cukup besar terhadap hal-hal baru, termasuk hubungan seksual.

Tanpa adanya edukasi yang cukup dari orang tua, rasa ingin tahu ini dapat membuat remaja mencoba untuk mencari tahu sendiri hal-hal tersebut. Dampaknya, peluang remaja untuk terjerumus ke dalam pergaulan bebas pun makin besar.

Dampak dan bahaya pergaulan bebas tidak bisa disepelekan. Ada berbagai bahaya yang mengintai remaja jika mereka terjerumus ke dalam pergaulan bebas, antara lain:

Tertular infeksi menular seksual

Remaja yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas lebih rentan untuk tertular penyakit menular seksual. Apalagi jika kerap bergonta-ganti pasangan. Makin sering seseorang bergonta-ganti pasangan, makin besar risikonya untuk terkena infeksi menular seksual, seperti HIV/AIDS dan sifilis.

Selain kebiasan bergonta-ganti pasangan, hubungan sesama jenis, penggunaan jarum suntik bergantian, berhubungan seksual dengan pekerja prostitusi, dan kesalahan dalam pemakaian kondom juga dapat meningkatkan risiko penyebaran infeksi menular seksual.

Terkena penyakit kanker

Bahaya pergaulan bebas berikutnya yang mungkin terjadi adalah terkena penyakit kanker. Wanita yang sering bergonta-ganti pasangan lebih berisiko mengalami kanker serviks.

Orang yang sering melakukan seks oral juga berisiko untuk terkena kanker mulut dan kanker tenggorokan. Semntara itu, orang yang sering melakukan seks anal memiliki risiko lebih besar untuk terkena kanker anus.

Kehamilan yang tidak diinginkan

Pergaulan bebas juga akan meningkatkan risiko kehamilan remaja yang tidak diinginkan, yang berujung pada aborsi maupun pernikahan di usia muda. Kehamilan saat remaja membutuhkan perhatian yang khusus karena dapat memicu beragam komplikasi kehamilan.

Selain itu, bahaya pergaulan bebas juga berdampak pada psikologis dan masa depan anak yang dilahirkan. Demi masa depan remaja dan calon anak, perlu dilakukan upaya pencegahan yang tepat.

Cara Mencegah Pergaulan Bebas

Untuk mencegah anak terjerumus pergaulan bebas, orang tua harus mulai memberikan pendidikan seksual sejak dini kepada anak. Berikut adalah beberapa cara yang dapat orang tua lakukan untuk mencegah anak terjerumus pergaulan bebas:

1. Mulai topik pembicaraan mengenai seks

Saat menonton TV atau melihat video dengan adegan berbau seksual, orang tua bisa membuka pembicaraan mengenai pendidikan seks. Orang tua perlu bersikap terbuka saat mendengar dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan anak.

Apabila ada kendala dalam menjawab rasa ingin tahu anak, orang tua bisa mencari informasi dari sumber yang terpercaya, misalnya dari dokter atau platform kesehatan terpercaya. Pembahasan dari jawaban yang belum terselesaikan ini kemudian dapat dilanjutkan di kesempatan lain.

2. Berikan pemahaman mengenai bahaya pergaulan bebas

Berikan pemahaman kepada remaja mengenai bahaya pergaulan bebas yang dapat mengakibatkan kehamilan di luar nikah dan infeksi menular seksual. Diskusikan hal ini dengan bijak dan hindari kesan menakut-nakuti.

Saat orang tua mengungkapkan nilai-nilai yang jelas tentang bahaya pergaulan bebas, anak pun cenderung akan mengikuti nilai-nilai yang ditanamkan tersebut.

3. Dukung remaja melakukan kegiatan positif

Untuk mencegah bahaya pergaulan bebas pada remaja, cobalah untuk mengalihkan perhatian remaja dengan berbagai kegiatan dan hobi yang positif. Dengan mendukung anak dalam melakukan kegiatan positif yang disenanginya, akan mengurangi kemungkinan remaja untuk terjerumus ke dalam pergaulan bebas.

4. Terapkan jam malam

Menerapkan jam malam pada anak juga bisa orang tua lakukan untuk mencegah bahaya pergaulan bebas. Caranya adalah dengan melarang remaja agar tidak pulang larut malam. Berikan pengertian bahwa penerapan peraturan jam malam ini adalah untuk kebaikannya.

Berikan juga batasan yang jelas bagi anak dalam berinteraksi dengan lawan jenisnya. Selalu pantau aktivitas yang dilakukan anak tanpa terkesan mengekang atau mencampuri kegiatan maupun pergaulannya.

5. Gunakan media sosial dengan bijak

Pendidikan seksual pada anak masih jadi hal yang dianggap tabu bagi sebagian besar orang. Padahal, seks dapat dengan mudah diakses oleh anak melalui media sosial, televisi, atau media lainnya.

Jika remaja tidak menggunakan teknologi yang ada dengan bijak, hal ini dapat berakibat fatal dan membuat mereka terjerumus ke dalam bahaya pergaulan bebas. Oleh karena itu, orang tua bisa memberikan jadwal pada remaja untuk mengakses hiburan dengan pengawasan.

Orang tua dapat memastikan anak mengakses informasi sesuai usianya, serta memberi tahu tentang bahaya sexting dan informasi terkait bahaya pornografi.

Bahaya pergaulan bebas pada remaja tidak dapat dianggap sepele. Untuk mencegahnya, orang tua perlu mendampingi anak remaja dan memberikan pemahaman kepada mereka tentang pentingnya upaya menghargai diri sendiri.

Selain itu, orang tua juga bisa berkonsultasi dengan psikolog untuk mendapatkan saran cara memberikan pendidikan seks yang tepat dan sesuai dengan usia remaja. Dengan begitu, upaya menjauhkan remaja dari bahaya pergaulan bebas pun yang tepat pun dapat Anda lakukan.

 

Sumber : alodokter.com

Hypocrates Gallery dibangun dan dirancang sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan Anda yang mencari kamar kost khusus wanita. Hypocrates Gallery berlokasi strategis dekat dengan rumpun ilmu kesehatan (RIK) Universitas Indonesia yaitu fakultas kedokteran , fakultas kedokteran gigi, farmasi, kesehatan masyarakat, keperawatan Universitas Indonesia. Dengan kemudahan transportasi (hanya 5 menit jalan kaki ke Stasiun Pondok Cina) dan dekat dengan berbagai tempat perbelanjaan dan toko buku modern disertai fasilitas premium yang terdiri dari fasilitas kamar dan keamanan (CCTV).

Kost putri dekat UI